Blog

Mengapa Desain Web Harus Berani Melepaskan Akar Desain Grafisnya

22 November 2025

Web Designer

Desain web masih menggenggam erat akar-akar desain grafis tradisional - pola grid, hierarki tipografi, simetri yang sempurna - seolah dunia online itu sama dengan halaman majalah. Namun, di era kecerdasan buatan (AI), hal-hal itu bisa menjadi beban, bukan kekayaan.

Web Tidak Pernah Dimaksudkan Seperti Cetak

Sebenarnya, rahasia yang tak banyak diakui: web tidak pernah dirancang untuk menjadi cetak. Website itu cair, bisa berubah, dan interaktif — tidak statis seperti poster atau halaman majalah. Tapi entah kenapa, kita terus membuat mockup di Photoshop seperti kita mendesain sampul majalah. Kita mengekspor gambar pixel-perfect yang retak saat jendela browser diubah ukurannya. Kita masih mengagungkan grid Swiss, seolah manifesto Montessori dari tahun 60-an bisa menjelaskan dropdown menu atau breakpoint responsif.

Kini, AI telah merobek topeng tersebut. AI tidak mendesain poster — AI mendesain hasil. Ia menciptakan variasi secara real-time, beradaptasi dengan konteks, dan menghasilkan opsi jauh lebih cepat dari kita membuka Figma. Pola pikir “cetakan” kini terasa tidak cuma usang, namun bisa merusak.

Akar yang Menjerat

Akar itu bisa menahan — tapi juga menjebak. Akar desain grafis memberikan disiplin, benar. Tapi juga melatih kita untuk mengejar kontrol mutlak: kerning yang tepat, kesimetrian sempurna, proporsi yang tidak bergeser. Saat itu cocok untuk poster di dinding — tapi menjadi bencana saat antarmuka harus berjalan di ponsel, tablet, jam pintar, dan interface AI yang mungkin belum kita bayangkan.

Dengan AI, sulit mempertahankan kontrol semacam itu. Layout bisa dihasilkan secara dinamis, sistem tipografi bisa berpindah-pindah sesuai preferensi pengguna, dan warna bisa dipilih algoritmis. Obsesi akan kesempurnaan — warisan dari desain grafis — malah membuat kita rapuh.

Tapi sayangnya, di banyak sekolah desain, “grid” masih diajarkan seolah satu-satunya jalan. Di banyak agensi, portofolio dinilai jika sebuah situs “bisa jadi billboard.” Rasanya seperti mengajarkan orang naik kuda, padahal yang akan mereka kendarai adalah mobil listrik. Menyenangkan nostalgia, tapi apakah benar berguna?

AI Tak Peduli Pada Warisan

Inilah kenyataan dingin: AI tidak peduli pada warisan estetika. Ia tidak peduli bahwa Massimo Vignelli pernah mendesain peta subway legendaris. Ia tidak menghormati Saul Bass dan judul film klasiknya. Algoritma tidak sentimental — ia menghargai hasil.

Desain grafis sering tentang prestise, kemurnian visual, dan tradisi estetika. Sementara AI berbicara dengan metrik: klik, konversi, retensi, skor aksesibilitas. Yang dihargai adalah kegunaan dan performa, bukan “keindahan murni” kecuali keindahan itu berkorelasi dengan hasil.

Jika kita masih berpantang pada akar grafis itu, kita mungkin sudah jauh tertinggal arah. Masa depan desain bukan buat poster sempurna — melainkan sistem adaptif, berubah-ubah, dan berkembang seiring mesin.

Desain Web Sebagai Disiplin Mandiri

Kabar baiknya: desain web tidak perlu lagi bergantung pada desain grafis. Web bukan cabang cetak, melainkan disiplin yang berdiri sendiri. Dan era AI memaksa kita untuk mengakui hal itu.

Nilai-nilai inti desain web harus berubah:

  • Konteks lebih penting daripada komposisi tetap: satu layout bisa fleksibel tergantung perangkat atau perilaku pengguna.
  • Adaptabilitas lebih berharga daripada kemurnian visual: kesempurnaan visual tidak berguna jika desain tidak berfungsi di dunia nyata.
  • Sistem lebih penting daripada artefak satu kali: pola yang bisa digunakan ulang lebih berguna daripada satu layar indah yang statis.
  • Performa lebih berarti daripada nostalgia: jika desain tidak melayani tujuannya (pengguna, aksesibilitas, interaksi), estetika hanyalah pajangan.

Ini tidak berarti estetika ditinggalkan. Tapi “keindahan” harus didefinisikan kembali — menyesuaikan dengan dunia yang cair, generatif, dan dipandu pengguna.

Perpisahan Emosional

Melepaskan akar itu tidak mudah. Rasanya seperti mengkhianati figur yang kita kagumi — Vignelli, Bass, grid Swiss, Helvetica. Kita tumbuh dengan menghormati mereka. Tapi hormat bukan berarti keterikatan.

Saat ini, banyak desainer masih terjebak dalam nostalgia. Kita mendewakan grid, desain Bauhaus, kesederhanaan yang “murni”. Padahal dunia web telah berubah. Seolah kita mencoba mengendarai mobil balap Formula 1 dengan logika kereta kuda — warisan indah, tapi alat kita salah.

Akar desain grafis akan tetap dalam DNA kita. Mereka memberi pondasi. Tapi DNA bisa berevolusi. Akar bisa memberi nutrisi — atau menjerat. Jika desain web tidak berani melepaskan, bisa jadi ia akan menjadi kerajinan warisan di era AI: romantis, tapi tak relevan.

Masa Depan Independen

Jadi, seperti apa masa depan yang bebas? Ini gambaran yang penulis bayangkan:

  • Desainer yang tidak takut dengan ketidaksempurnaan, karena mereka tahu AI akan menghasilkan puluhan versi.
  • Sistem desain yang bisa beradaptasi secara otomatis, bukan layout yang harus diatur manual.
  • Fokus pada hasil nyata: pengalaman pengguna, aksesibilitas, dan interaksi, bukan hanya tampilan statis.

Desain web akhirnya berdiri dengan kedua kakinya sendiri. Selama ini kita bergantung pada akar untuk legitimasi. Sekarang waktunya membentuk identitas baru — yang mungkin lebih kacau, tapi lebih otentik untuk sifat web itu sendiri.

Desain grafis adalah awal yang indah. Tapi itu bukan masa depan. Masa depan milik para desainer yang berani melepaskan, berkolaborasi dengan AI, dan berhenti berpura-pura bahwa pekerjaan mereka hanyalah membuat poster digital.

Comments(0)
Leave a comment
Image

About Founder

Nama saya Yofie Setiawan. Sebagai Web Designer dan Konsultan SEO, saya berdedikasi membantu bisnis membangun kehadiran online yang efektif dan menarik. Dengan keahlian dalam desain website, pengalaman pengguna (UX), Search Engine Optimization (SEO), dan analisis, saya bekerja erat dengan klien untuk memahami kebutuhan unik mereka dan mengembangkan strategi yang disesuaikan demi mencapai tujuan mereka. Apakah Anda ingin meningkatkan performa website, mendongkrak visibilitas online, atau meningkatkan konversi, saya memiliki keterampilan dan pengalaman untuk membantu Anda berhasil.

Links

Get In Touch!

Image